
detikcom - Jakarta, Salah satupenyebab terjadinya kanker usus besar (kanker
kolon) adalah akibat pola makan
yang salah. Ternyata sering
mengonsumsi gorengan dan juga
daging merah bisa memicu
terjadinya kanker usus besar. "Dari pagi masyarakat sudah
disuguhi gorengan dengan
minyak yang dipakai berkali-kali
dan mengandung racun yang
bisa merusak dinding usus," ujar
Dr Aru W Sudoyo, MD, PhD, FACP dalam acara Patient Gathering
Sanofi Aventis 'Kanker Usus
Besar Bisa Dicegah' di Hotel
Sahid Jaya, Sabtu (14/5/2011). Dr Aru menuturkan dalam
membuat gorengan biasanya
menggunakan minyak yang
sudah dipakai berulang-ulang
sehingga mengandung racun
dan juga radikal bebas. Selain itu minyak sendiri juga bisa
memicu terbentuknya asam
empedu di dalam usus, asam
empedu ini bisa mengiritasi usus. "Daging merah yang dimasak
pada suhu tinggi bisa
menghasilkan senyawa acrylamid
yang dapat menyebabkan
kanker," ujar dokter yang
menjabat sebagai ketua PAPDI (Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia). Dr Aru menuturkan ada
beberapa hal yang bisa menjadi
faktor risiko dari kanker usus
besar ini yaitu: Diet rendah serat dan tinggi
lemak
Usia, umumnya meningkat pada
kelompok usia di atas 50 tahun
Adanya polip pada kolon atau
usus besar Adanya riwayat kanker usus
besar dalam keluarga
Mengidappenyakit radang usus yang tidak diobati
Kebiasaan mengonsumsi daging
merah
Kurangnya konsumsi sayuran,
buah-buahan dan ikan
Kurang melakukan aktivitas fisik Kelebihan berat badan atau
overweight
Memiliki kebiasaan merokok Kanker usus besar adalah suatu
keganasan yang terjadi di dalam
usus besar sampai dengan
dubur dan lebih banyak
menimpa kaum laki-laki.
Diperkirakan sekitar 75 persen penderita kanker usus besar
tidak sadar kalau ia terkena
penyakit tersebut, karena
gejalanya tidak langsung
terlihat tapi baru muncul
setelah bertahun-tahun kemudian. "Jenis kanker ini merupakan
yang paling bisa dicegah (most
preventable) dan sangat
dipengaruhi oleh lingkungan,"
ujar dokter yang lahir di
Washington DC 59 tahun silam. Gejala yang muncul dari kanker
usus besar umumnya adalah:
Perdarahan pada usus besar
yang ditandai dengan adanya
darah pada feses saat buang
air besar Perubahan pola buang air besar
seperti menjadi keras, lembek
atau kotorannya kecil-kecil
Penurunan berat badan tanpa
sebab yang jelas
Rasa sakit di perut atau bagian belakang
Perut masih terasa penuh meski
sudah buang air besar
Kadang muncul beberapa gejala
umum seperti sembelit, rasa
sakit atau kembung di perut Deteksi dini bisa dengan
melakukan pemeriksaan feses
untuk mencari darah samar,
melakukan kolonoskopi atau
melakukan pemeriksaan feses
untuk DNA testing (pemeriksaan ini lebih sensitif). Umumnya kanker ini bergerak
secara perlahan-lahan dan
diam-diam, memerlukan waktu
sekitar 15-20 tahun untuk
berkembang, sehingga sangat
penting untuk terdeteksi secara dini. "Kebanyakan masyarakat
enggan untuk pergi
memeriksakan gejala kanker
usus besar ke dokter karena
malu atau bahkan tidak berpikir
dirinya mungkin terkena kanker ini. Padahal deteksi jenis ini
merupakan prosedur yang
paling mudah dan sederhana,"
ujar Dr Ibrahim Basir, SpB-KBD
dari FKUI-RSCM. Untuk itu perlu dilakukan
deteksi dini dan skrining untuk
mengurangi penderitaan dan
meningkatkan harapan hidup,
karenapenyakit ini bisa disembuhkan jika ditemukan
secara dini serta bisa dicegah
dengan pola hidup yang baik
dan sehat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar