AYO GABUNG dan SHARE dengan Teman.....!!!

AYO GABUNG dan SHARE dengan Teman.....!!!
Group Komunitas Wedhus Gembel ( KWG )

Minggu, 08 Mei 2011

Tetap Setia

Mungkin kisah yang terjadi di
kota Amman, Jordania,
tergolong langka, unik
sekaligus mengundang geli.
Seorang pria Jordania yang
bernama Bakr Melhem merasa kesepian karena
hidup terpisah dengan
istrinya yang berada di luar
kota. Pria ini iseng-iseng
“berselingkuh” dengan wanita lain dalam dunia maya
melalui chatroom (ruang
ngobrol) di internet. Setelah
tiga bulan saling chatting,
mereka benar-benar merasa
cocok dan saling jatuh cinta. Bahkan sepasang kekasih di
dunia maya ini berniat
menikah. Mereka lantas
membuat janji untuk
bertemu di sebuah tempat.
Namun saat mereka berdua bertemu, mereka terkejut
dan terkesima. Bukannya
apa-apa, tapi ternyata
“wanita selingkuhan” di internet ini adalah istrinya
sendiri. Kontan saja mereka
berdua saling menuduh
bahwa ia pasangan yang
tidak setia. Rencana
perkawinanpun batal dan sebaliknya mereka berdua
sepakat untuk cerai karena
satu sama lain tidak setia! Kesetiaan memang menjadi
barang langka bagi
peradaban dunia modern ini.
Begitu mudahnya seorang
suami berselingkuh dengan
wanita lain, sementara itu si istri juga tidak mau kalah
dan segera mencari pria
idaman lain (PIL). Ujung-
ujungnya pun sudah bisa
ditebak, mereka memutuskan
untuk cerai. Yang menyedihkan, hal yang
seperti ini tidak hanya
terjadi di kalangan orang
yang tidak kenal Tuhan,
sebaliknya banyak orang
“yang kelihatannya beragama kuat” juga bercerai karena tidak ada
lagi kesetiaan. Semua ketidaksetiaan ini
biasanya dipicu oleh
pendapat umum yang
berkata bahwa rumput
tetangga memang selalu
terlihat lebih hijau dibandingkan dengan rumput
di halaman kita sendiri.
Terjebak dengan pandangan
yang seperti ini membuat
satu sama lain
mengorbankan kesetiaan demi mendapatkan sesuatu
yang lebih “hijau”, padahal kenyataannya tidak seperti
itu. Perbedaan pendapat memang
kerap kali terjadi dan
kekurangan-kekurangan
pasangan kita memang akan
semakin terlihat, tetapi itu
bukan berarti melegalkan ketidaksetiaan kita. Justru di
saat kita melihat ada
kekurangan dan kelemahan
di sana sini, tugas kitalah
untuk menutup dan menjadi
pelengkap baginya. Andaikata setiap orang punya
pandangan seperti ini, tentu
ketidaksetiaan dan
perselingkuhan bisa ditekan
sampai titik nol! Tidak ada yang melegalkan
ketidaksetiaan, termasuk
kekurangan dan kelemahan
pasangan kita
============================== Sumber artikel, dari buku:
Sudarmono, Dr.(2010).
Mutiara Kalbu Sebening
Embun Pagi, 1001 Kisah
Sumber Inspirasi. Yogyakarta:
Idea Press. Volume 1. Hal. 132-133. ISBN
978-6028-686-938.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar