AYO GABUNG dan SHARE dengan Teman.....!!!

AYO GABUNG dan SHARE dengan Teman.....!!!
Group Komunitas Wedhus Gembel ( KWG )

Minggu, 08 Mei 2011

Segi Tiga CINTA

Artikel ini bagus banget
untuk jadi bahan renungan
setiap orang....
Apa pun status Anda saat
ini.... menikah, cerai, belum
menikah, ingin menikah, pacaran menuju pernikahan,
dalam perselingkuhan, dan
apa pun itu deh.... Segitiga Cinta
Ada banyak alasan orang
untuk menikah. Ada yang
bilang bahwa pasangannya
enak diajak bicara. Ada yang
bilang pasangannya sangat perhatian. Ada yang bilang
merasa aman dekat dengan
pasangannya. Ada yang
bilang pasangannya macho
atau sexy. Ada yang bilang
pasangannya pandai melucu. Ada yang bilang pasangannya
pandai memasak. Ada yang
bilang pasangannya pandai
menyenangkan orang tua.
Pendek kata kebanyakan
orang bilang dia COCOK dengan pasangannya. Ada banyak alasan pula
untuk bercerai. Ada yang
bilang pasangannya judes,
bila diajak bicara cenderung
emosional. Ada yang bilang
pasangannya sangat memperhatikan pekerjaannya
saja, lupa kepada orang-
orang di rumah yang setia
menunggu. Ada yang bilang
pasangannya sangat
pendiam, tidak dapat bertindak cepat dalam situasi
darurat, sehingga merasa
kurang terlindungi.
Ada yang bilang pasangannya
kurang menggairahkan.
Ada yang bilang pasangannya gak nyambung kalau bicara.
Ada yang bilang masakan
pasangannya terlalu asing
atau terlalu manis. Ada yang
bilang pasangannya tidak
dapat mengambil hati mertuanya. Pendek kata
kebanyakan orang bilang
bahwa dia TIDAK COCOK LAGI
dengan pasangannya. Kebanyakan orang
sebetulnya menikah dalam
ketidakcocokan. Bukan dalam
kecocokan. Dr. Paul Gunadi
menyebut kecocokan-
kecocokan diatas sebagai sebuah ilusi pernikahan. Dua
orang yang pada waktu
pacaran merasa cocok tidak
akan serta merta berubah
menjadi tidak cocok setelah
mereka menikah. Ada hal-hal yang hilang
setelah mereka menikah,
yang sebelumnya mereka
pertahankan benar-benar
selama pacaran. Sebagai
contoh, pada waktu pacaran dua sejoli akan saling
memperhatikan, saling
mendahulukan satu dengan
yang lain, saling menghargai,
saling mencintai. Lalu apa
yang dapat menjadi pengikat yang mampu terus
mempertahankan sebuah
pernikahan, bila kecocokan-
kecocokan itu tidak ada lagi?
Jawabannya adalah
KOMITMEN. Seorang kawan saya di
Surabaya membuat sebuah
penelitian, perilaku selingkuh
kaum adam pada waktu
mereka dinas luar kota dan
jauh dari anak /isterinya. Apa yang membuat pria-pria
tersebut selingkuh tidak
perlu dijabarkan lagi. Tetapi
apa yang membuat pria-pria
tersebut bertahan untuk
tidak selingkuh? Jawaban dari penelitian tersebut sama
dengan diatas yaitu :
KOMITMEN. Hanya komitmen yang kuat
mampu menahan gelombang
godaan dunia modern pada
waktu seorang pria berada
jauh dari keluarganya.
Begitu pula sebaliknya, pada kasus wanita yang
berselingkuh. Komitmen adalah sebagian
dari cinta dalam definisi
seorang psikolog kenamaan
bernama Sternberg. Dia
menyebutnya sebagai
"triangular love" atau segitiga cinta dimana ketiga
sudutnya berisi : Intimacy
(keintiman), Passion (gairah)
dan Commitment (komitmen).
Sebuah cinta yang lengkap
dalam sebuah rumah tangga selayaknya memiliki ketiga
hal diatas. Intimacy atau keintiman
adalah perasaan dekat,
enak, nyaman, ada ikatan
satu dengan yang lainnya. Passion atau gairah adalah
perasaan romantis,
ketertarikan secara fisik dan
seksual dan berbagai macam
perasaan hangat antar
pasangan. Commitment atau komitmen
adalah sebuat keputusan
final bahwa seseorang akan
mencintai pasangannya dan
akan terus memelihara cinta
tersebut "until death do us apart". Itulah segitiga cinta karya
Sternberg yang cukup masuk
akal untuk dipelihara dalam
kehidupan rumah tangga. Bila
sebuah relasi kehilangan
salah satu atau lebih dari 3 unsur diatas, maka relasi itu
tidak dapat dikatakan
sebagai cinta yang lengkap
dalam konteks hubungan
suami dan isteri, melainkan
akan menjadi bentuk-bentuk cinta yang berbeda. Sebagai contoh : Bila sebuah relasi hanya
berisi intimacy dan
commitment saja, maka relasi
seperti ini biasa disebut
sebagai persahabatan. Bila sebuah relasi hanya
bersisi passion dan intimacy
saja tanpa commitment,
maka ia biasa disebut
sebagai kumpul kebo. Bila sebuah relasi hanya
mengandung passion saja
tanpa intimacy dan
commitment, maka ia biasa
disebut sebagai infatuation
(tergila-gila) . Nah, bagaimana bentuk cinta
anda... ???
============================== Sumber artikel, dari buku:
Sudarmono, Dr.(2010).
Mutiara Kalbu Sebening
Embun Pagi, 1001 Kisah
Sumber Inspirasi. Yogyakarta:
Idea Press. Volume 1. Hal. 204-206. ISBN
978-6028-686-938.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar